Langkah-langkah dalam Investigasi Kecelakaan Kerja

19.07

Related image

sepatu safety murah - Dalam dunia industri yang saat ini dituntut serba cepat, serba akurat, dan serba massive kita senantiasa menginginkan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat. Untuk tersebut diperlukan ada beberapa langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja dapat dijauhi. Namun tidak selama-lamanya kita dapat menanggung 100% kalau kecelakaan kerja dapat terhindar. Terkadang bahkan juga kerapkali kecelakaan kerja itu terjadi.

Kecelakaan kerja adalah hal terburuk yang perlu dikerjakan karena tak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Jika kecelakaan kerja telah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa sebagai akar penyebabnya (root cause) dari kecelakaan ini. Peranannya pasti agar kakar penyebabnya kecelakaan kerja ini dapat dicarikan jalan keluar hingga kecelakaan kerja yang sama akan tidak terulang sekali lagi atau sekurang-kurangnya kurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang sama. Investigasi begini bukan sekedar ditujukan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit karena kerja, bebrapa peristiwa yang berhubungan dengan lingkungan (misalnya tumpahan minyak), insiden berkaitan sistem industri, near miss (hampir terjadi kecelakaan) bahkan juga s/d bebrapa peristiwa seperti aksi kriminil di industri, kebakaran dsb.

Ada beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja :

1. Selekasnya kumpulkan semua info berkaitan dengan kecelakaan
Hal paling pertama yang perlu dilakukan yaitu sebisa-bisanya selekasnya menyatukan semua data dan info berkaitan dengan kecelakaan kerja. Info dapat didapat lewat cara segera datang ke tempat peristiwa, menginterview semua personel yang berkaitan dsb. Bila langkah ini terlambat dilakukan dikuatirkan banyak info yang cepat menguap atau banyak info yang 'dihilangkan' atau 'direkayasa' oleh pihak-pihak tertentu. Pasti hal semacam ini tidak kita kehendaki.

2. Membuat tim investigasi
Cepatlah membuat tim untuk melakukan investigasi. Besar tim bergantung type kecelakaan. Bila masalah kecelakaan yaitu kecelakaan enteng yg tidak menyebabkan efek penting mungkin tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari sarana kerja itu. Namun bila kasusnya makin berat atau kompleks atau peluang efek yang diakibatkan dapat berat maka perlu memasukkan beberapa anggota yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki sarana kerja, expert bagian tertentu (untuk beberapa masalah yang memerlukan pakar di bagiannya) dll. Perlu di perhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi adalah gosip yang peka hingga memerlukan peranan dan prinsip yang kuat dari manajemen.

3. Meruntutkan peristiwa kecelakaan kerja
Setelah info didapat dan tim terjadi awalilah untuk melakukan peruntutan peristiwa. Peristiwa perlu diruntutkan untuk mempermudah tim dalam mehamami alur narasi dari pertama sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini dapat beragam, dapat diawali dari narasi saat pekerja pergi kerja saat pagi harinya atau bahkan juga dapat diawali dari satu tahun lebih waktu lalu misalnya ketika pekerja pertama kalinya bekerja di industri itu. Pastikan kalau info yang dimasukan dalam runtutan peristiwa ini yaitu info yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini.

4. Mengidentifikasi semua kontrol
Kontrol yang disebut di sini yaitu semua kontrol yang bisa menghindar atau kurangi resiko kecelakaan kerja itu terjadi atau kurangi efek dari kecelakaan kerja itu yang mencakup engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang berkaitan dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa sajakah yang ada dan kontrol apa sajakah yg tidak ada saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang ada itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam makna efisien bekerja dan kontrol mana yg tidak bekerja dengan baik (misalnya karena rusak atau hal yang lain). Identifikasi kontrol ini diperlukan untuk menolong tim dalam memastikan akar penyebabnya dari kecelakaan ini.

5. Mengidentifikasi akar penyebab
Sistem identifikasi akar penyebabnya yaitu sistem yang paling krusial. Di sini tim diwajibkan untuk melakukan analisa dan memastikan apa sebagai akar penyebabnya dari kecelakaan kerja ini atau sering juga dimaksud Root Cause Analysis (RCA). Terdapat beberapa tehnik dan cara untuk melakukan RCA, namun pada intinya yang tim perlu kerjakan yaitu ajukan pertanyaan " why " atau " kenapa ". Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, kenapa orang itu jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, kenapa mengebut, karena tak ada rambu-rambu batas kecepatan dan sebagainya. Pertanyaan " kenapa " ini dapat bercabang-cabang sampai temukan lebih dari satu akar penyebabnya. Perlu di perhatikan kalau akar penyebabnya yang benar tidaklah aspek manusia (human cause), akar penyebabnya yang benar yaitu dari sistem (sistem cause). Memang beberapa besar kecelakaan terjadi berkaitan dengan aspek manusia, namun beberapa besar dari aspek manusia itu yaitu akibatnya karena system yang ada.

6. Buat referensi
Setelah akar penyebabnya diidentifikasi, tim buat beberapa referensi berbentuk jalan keluar untuk menangani akar penyebabnya itu hingga kecelakaan kerja yang sama tidak terjadi sekali lagi atau sekurang-kurangnya dapat kurangi resiko berulangnya kecelakaan kerja yang sama. Peru di perhatikan bawah dalam dalam buat referensi ini harus detil, terang, dan relevan dengan akar penyebabnya yang sudah diidentifikasi dan katakan siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan referensi ini dan kapan referensi ini harus dikerjakan. Hal semacam ini diperlukan agar referensi ini terang akuntabilitasnya hingga kurangi resiko referensi yang percuma atau tidak terwujud.

7. Buat laporan
Langkah paling akhir dari investigasi ini yaitu memberikan laporan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyepakati dan mensupport hasil dari investigasi ini dan memiliki komitmen untuk mengaplikasikan referensi yang sudah di buat oleh tim agar kecelakaan kerja yang sama tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing.

You Might Also Like

0 komentar